Penyimpanan obat-obatan
memiliki pengaruh pada efektivitas pengobatan serta keamanan anak Anda.
Obat harus diperlakukan sedemikian rupa sehingga tak menimbulkan bahaya
bagi Anda serta tentunya si buah hati.
Menurut Colleen Higgs, Pharm. D dari Ramsell Pharmacy Solutions seperti dikutip dari She Knows, Anda bisa mencegah si kecil mengakses obat-obatan dengan menyimpan dalam lemari terkunci yang tak dapat dijangkaunya.
"Gunakan lemari tinggi yang dapat dikunci atau lemari dengan area penyimpanan yang aman," papar Higgs.
Pendapat Higgs juga diamini Dr. Zachary Zarbock. Menurut dokter spesialis anak sekaligus ayah dari empat orang putra ini menegaskan pentingnya keamanan penyimpanan obat bagi anak sekaligus orang dewasa jauh dari jangkauan anak yang selalu ingin tahu.
"Menggunakan lemari yang tak bisa dibuka anak amat penting, bahkan jika Anda menyimpannya dalam lemari yang sulit dijangkau," papar Zarbock.
"Hal yang biasa bagi anak dua tahun melakukan gerakan akrobatik untuk menjangkau obat yang dirasanya enak. Memang mengunci obat-obatan bukanlah hal yang nyaman, tapi bisa mencegah terjadinya kecelakaan atau bahaya lainnya."
Berhati-hatilah ketika menangani obat untuk anak. Ini perlu dilakukan agar tak terjadi bahaya karena keteledoran kita menaruh obat anak sembarangan seperti di atas meja sehingga mudah dijangkau anak.
Menyimpan obat sisa resep untuk dipakai di kemudian hari ternyata bukan hal yang baik. Menurut Zarbock obat tersebut bisa kehilangan efektivitas pengobatan setelah tanggal kadaluwarsa khususnya antibiotika yang harus digunakan dalam jangka waktu beberapa hari setelah dibuka.
Buanglah obat resep terpisah dari wadahnya untuk menghindari penyalahgunaan dari orang yang tak bertanggung jawab pada obat kadaluarsa itu, saran dari Zarbock, lebih lanjut.
Anda kerap menggunakan lemari di kamar mandi untuk menyimpan obat-obatan? Sebaiknya segera rubah kebiasaan itu. Menurut Higgs, obat-obatan tak hanya baik disimpan jauh dari jangkauan anak, tapi juga tak bisa mereka lihat.
Jika anak Anda melihat obat disimpan di lemari obat kamar mandi, mereka akan mencari cara untuk menjangkaunya. Padahal tempat ini amat mudah diakses oleh anak-anak.
Kelembaban kamar mandi juga menjadi masalah lainnya. Kecuali terdapat instruksi penyimpanan, obat harus disimpan jauh dari panas, cahaya serta kelembaban.
Hanya simpan obat di dalam refrigerator jika Anda diinstruksikan untuk menyimpannya disana.
Selain tata cara penyimpanan, pastikan anak-anak memahami bahaya yang bisa timbul karena penyalahgunaan obat.
"Bahkan obat demam, batuk atau pengurang rasa sakit bisa menyebabkan masalah atau kematian jika tak digunakan semestinya," tegas Zarbock.
Berikut beberapa tips penyimpanan obat seperti yang disarankan Higgs:
1. Simpanlah obat di dalam wadah asli dengan label yang jelas.
2. Kuncilah lemari obat.
3. Jangan pernah menyimpan obat di dekat bahan berbahaya yang bisa menimbulkan bahaya lain karena salah ambil.
4. Periksa secara teratur tanggal kadaluwarsa serta buanglah obat-obatan sebagaimana mestinya.
Menurut Colleen Higgs, Pharm. D dari Ramsell Pharmacy Solutions seperti dikutip dari She Knows, Anda bisa mencegah si kecil mengakses obat-obatan dengan menyimpan dalam lemari terkunci yang tak dapat dijangkaunya.
"Gunakan lemari tinggi yang dapat dikunci atau lemari dengan area penyimpanan yang aman," papar Higgs.
Pendapat Higgs juga diamini Dr. Zachary Zarbock. Menurut dokter spesialis anak sekaligus ayah dari empat orang putra ini menegaskan pentingnya keamanan penyimpanan obat bagi anak sekaligus orang dewasa jauh dari jangkauan anak yang selalu ingin tahu.
"Menggunakan lemari yang tak bisa dibuka anak amat penting, bahkan jika Anda menyimpannya dalam lemari yang sulit dijangkau," papar Zarbock.
"Hal yang biasa bagi anak dua tahun melakukan gerakan akrobatik untuk menjangkau obat yang dirasanya enak. Memang mengunci obat-obatan bukanlah hal yang nyaman, tapi bisa mencegah terjadinya kecelakaan atau bahaya lainnya."
Berhati-hatilah ketika menangani obat untuk anak. Ini perlu dilakukan agar tak terjadi bahaya karena keteledoran kita menaruh obat anak sembarangan seperti di atas meja sehingga mudah dijangkau anak.
Menyimpan obat sisa resep untuk dipakai di kemudian hari ternyata bukan hal yang baik. Menurut Zarbock obat tersebut bisa kehilangan efektivitas pengobatan setelah tanggal kadaluwarsa khususnya antibiotika yang harus digunakan dalam jangka waktu beberapa hari setelah dibuka.
Buanglah obat resep terpisah dari wadahnya untuk menghindari penyalahgunaan dari orang yang tak bertanggung jawab pada obat kadaluarsa itu, saran dari Zarbock, lebih lanjut.
Anda kerap menggunakan lemari di kamar mandi untuk menyimpan obat-obatan? Sebaiknya segera rubah kebiasaan itu. Menurut Higgs, obat-obatan tak hanya baik disimpan jauh dari jangkauan anak, tapi juga tak bisa mereka lihat.
Jika anak Anda melihat obat disimpan di lemari obat kamar mandi, mereka akan mencari cara untuk menjangkaunya. Padahal tempat ini amat mudah diakses oleh anak-anak.
Kelembaban kamar mandi juga menjadi masalah lainnya. Kecuali terdapat instruksi penyimpanan, obat harus disimpan jauh dari panas, cahaya serta kelembaban.
Hanya simpan obat di dalam refrigerator jika Anda diinstruksikan untuk menyimpannya disana.
Selain tata cara penyimpanan, pastikan anak-anak memahami bahaya yang bisa timbul karena penyalahgunaan obat.
"Bahkan obat demam, batuk atau pengurang rasa sakit bisa menyebabkan masalah atau kematian jika tak digunakan semestinya," tegas Zarbock.
Berikut beberapa tips penyimpanan obat seperti yang disarankan Higgs:
1. Simpanlah obat di dalam wadah asli dengan label yang jelas.
2. Kuncilah lemari obat.
3. Jangan pernah menyimpan obat di dekat bahan berbahaya yang bisa menimbulkan bahaya lain karena salah ambil.
4. Periksa secara teratur tanggal kadaluwarsa serta buanglah obat-obatan sebagaimana mestinya.
Penulis: Yudo Dahono/YUD/ at beritasatu.com
0 komentar:
Posting Komentar